Selasa, 08 November 2011

Perkembangan teknologi informasi


PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI KEBUMIAN
DEPARTEMEN ILPENGTEK

Sejarah penemuan komputer, adalah hasil industri yang memanfaatkan berbagai hasil penelitian dan pengujian dari bebeberapa bidang keilmuan, seperti: bidang elektronika, informatika, manajemen, kimia bahan, fisika bahan, kimia fisik, elektrokimia dan lain-lain. Komputer adalah hasil dari kemajuan teknologi elektronika dan informatika yang berfungsi sebagai alat bantu untuk menulis, menggambar, menyunting gambar atau foto, membuat animasi, mengoperasikan program analisis ilmiah, simulasi dan untuk kontrol peralatan. Bentuk komputer yang dulu cukup besar untuk mengoperasikan sebuah program, sekarang berbentuk kecil dengan kemampuan mengoperasikan program yang beragam. Perlengkapan elektronik (hardware) dan program (perangkat lunak/software) telah menjadikan sebuah komputer menjadi benda yang berguna.

database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan dalam file, bisa dalam satu atau beberapa file.  Dalam Sistem Informasi berbasis komputer, database merupakan kumpulan data yang distrukturkan sehingga memudahkan dalam proses untuk menghasilkan suatu informasi.  Banyak macam database, tergantung pada kelompok datanya, misalnya database kepegawaian, keuangan, supplier, nasabah, katalog buku dan lain-lain.  Database tersebut dapat saling berhubungan, apabila merupakan satu kesatuan dari suatu organisasi. Database dibuat untuk melayani kebutuhan aplikasi.   Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas : sistem perniagaan, game, pelayanan masyarakat, iklan, atau hampir semua proses yang bisa kita bayangkan. Perancangan database pertama adalah menerapkan semua kebutuhan berdasarkan aplikasi dan kedua menghindari penempatan kebutuhan kebalikannya (yakni, pembatasan) pada aplikasi atau aktivitas. Ide dasar sebuah database adalah untuk menyimpan data dengan rapi ini memiliki dua     keuntungan   :

a.         Data telah tersedia untuk berbagai penggunaan seluruh organisasi.
b.         Database memiliki struktur yang dikenal, sistem yang menyimpannya dapat menyediakan alat-bantu yang tangguh bagi perluasan penggunaannya.

         Spatial Data.    Data spatial secara garis besar adalah data yang mempunyai bentuk geometri (besaran seperti panjang, lebar, luas, kedalaman, dll).   Secara singkat data spatial mempunyai nilai koordinat dan vektor, sehingga akan memberikan informasi tentang arah dan jarak.

Mobile Tracking.  Perangkat lunak tertentu dapat ditambahkan pada penerima GPS tertentu, sehingga dengan komunikasi konstan selama melakukan perjalanan akan didapatkan informasi-informasi berikut  :
a.         Berapa jauh kita telah bepergian (fungsi odometer).
b.         Berapa lama telah melakukan perjalanan.
c.         Berapa kecepatan kita (speedometer).
d.         Berapa kecepatan rata-rata.
e.         Bagaimana lintasan perjalanan kita.
f.          Perkiraan waktu tempuh.

Beberapa sifat dari mobile communication ini adalah :

a.         Nirkabel, dalam melakukan komunikasi dan pengiriman data antar perangkat komunikasi tanpa menggunakan kabel, baik berupa komputer, telepon selular maupun dengan Bluetooth yang memungkinkan beberapa jenis peralatan elektronik yang berbeda dapat saling berkomunikasi.

b.         Portable, mudah dibawa-bawa, karena hanya memiliki ukuran berat yang relatif ringan, kecil dan memiliki kemampuan dasar dalam pengolahan data yang terbatas.

c.         Memori penyimpanan yang terbatas, terutama dalam perangkat PDA atau handset celullar (HandPhone).  Walaupun terbatas, kemampuan penyimpanan data ini terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi material yang mengembangkan bahan-bahan semikonduktor penyimpanan data lebih baik dan pengembangan teknik kompresi data.

5 proses utama dalam pengembangan sebuah sistem informasi/perangkat lunak adalah sebagai berikut :

a.         Requirement and analysis ; dalam tahap ini dipelajari keinginan dari customer, pangsa pengguna perangkat lunak, terutama terkait dengan keinginan dan kebutuhan dari pengguna sendiri.    Perencanaan dan anggaran biaya yang dibutuhkan dalam pengembangna perangkat lunak, pengumpulan data-data yang harus ada dalam pembuatan dasar dari sistem.    Proses ini merupakan proses yang krusial, karena salah dalam analisa kebutuhan maka hasil yang diperoleh akan jauh dari yang diharapkan, dan akan sulit untuk dapat diperbaiki.

b.         Design; dalam tahap pendesainan perangkat lunak, dirancang mulai dari arsitektur perangkat lunak yang dibangun, baik berupa context diagram, data flow diagram, struktur data, algoritma dan rancangan user interface.  Dalam perancangan ini, seluruh data dan informasi yang diperoleh di proses (a) digunakan.

c.         Implementation and test ; membangun perangkat lunak dengan implementasi pada salah satu bahasa pemrograman yang sesuai dengan kebutuhan sistem yang dibangun.   Yang harus diperhatikan adalah pemilihan database system, karena pada umumnya sistem informasi memiliki data yang banyak dan relasi antar data harus berjalan dengan baik.  Salah satu proses pengujian (test) diperlukan untuk dapat menghilangkan kemungkinan adanya error atau kesalahan yang ditimbulkan pada saat perancangan.

d.         Integration ; mengingat sebuah perangkat lunak sistem informasi merupakan program yang sangat besar, maka pada umumnya dikembangkan secara modular.   Dimana setiap bagian program dikerjakan oleh orang yang berlainan, untuk itu bagian penggabungan menjadi titik sentral pada saat sebuah sistem informasi akan di gunakan.   Sering kali terjadi kesalahan pada saat penggabungan, umumnya karena sistem data base yang kurang baik.

e.         Maintenance and Evaluation; setelah seluruh perangkat lunak selesai dan telah diterapkan, masih diperlukan evaluasi secara menyeluruh untuk melihat sejauh mana kemungkinan kesalahan yang ditimbulkan di lapangan, apabila terdapat kesalahan dapat langsung diperbaiki melalui maintenance dan proses ini akan berlangsung terus hingga diperoleh sistem yang sempurna dan sesuai dengan keinginan user.

Geospatial Intelligence (GI) dalam  konteks pertempuran merupakan perencanaan misi terintegrasi yang menggambarkan laut, atmosfir, medan pertempuran yang berubah sesuai waktu. GI tidak hanya sekedar informasi di atas, beberapa layer informasinya dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atas rencana penyerangan berikut  :


a.         Bagaimana kondisi arus dekat garis pantai dan pengaruh pasang surutnya muka air laut sehingga akan mempengaruhi kendaraan pendarat.
b.         Apakah kondisi cuaca memungkinkan untuk perpindahan pasukan.
c.       Apakah adanya kubangan lumpur/karang/pasir akan menyebabkan keterlambatan atau malah akan menimbulkan korban.
d.         Bagaimana kondisi kepadatan tanah/batuan pada dasar lubang/gua yang ada.
e.         Berapa kedalaman dasar air yang bisa diterima untuk perahu atau kapal yang akan lewat.

Secara garis besar faktor kunci keberhasilan pengembangan dan pemanfaatan teknologi Informasi bergantung pada :

a.         Leadership (Kepemimpinan).  Teknologi informasi ibarat pisau bermata dua, mempunyai sisi baik dan buruk.   Ketidak siapan menerima teknologi informasi membuat tertinggal dari persaingan global.  Pemimpin Indonesia pada era orde baru mencoba mengendalikan bahkan membatasi arus informasi mungkin karena disadari bahwa kultur  sosial budaya masyarakat kita belum siap menerimanya.  Namun seperti kita ketahui, pembatasan informasi tidak bisa terus menerus dilakukan.   Kepemimpinan yang baik akan mengarahkan pemakaian teknologi informasi kepada tujuan mulia.  Tentu saja aspek hukum, regulasi, perencanaan infrastruktur sehingga dapat membentuk e-Government juga turut disiapkan.


b.         Skill & Knowledge (Ketrampilan & Pengetahuan).  Keterampilan dan Pengetahuan tak lepas dari kualitas sumber daya manusia. Dengan rata-rata tingkat pendidikan di Indonesia yang masih rendah saat ini, dan tidak meratanya tingkat pendidikan antara masyarakat di kota besar dan daerah menyebabkan adanya kesenjangan penguasaan teknologi informasi.  Alvin Toffler, telah meramalkan dalam bukunya Third Wave,   beberapa waktu yang lalu, bahwa perubahan yang mendasar dan yang akan menguasai perekonomian dunia adalah mereka yang menguasai informasi.

c.         Continuous Training (Latihan yang berkelanjutan).   Keterampilan dan pengetahuan tidak cukup tanpa latihan yang berkelanjutan.  Kemampuan menguasai teknologi informasi harus dibarengi dengan latihan pemakaian dan pemanfaatan teknologi  informasi yang terus berkelanjutan mengingat teknologi tersebut terus berkembang.

d.         Advance Equipment (Peralatan yang canggih).   Peralatan canggih tentunya didapat dengan biaya mahal.   Teknologi Informasi memang bukan barang murah, sehingga tidak setiap masyarakat dengan berbagai lapisan ekonomi mampu memperolehnya.   Demikian juga kemampuan suatu negara untuk mengembangkan dan memanfaatkan teknologi ini.   Harus diakui, pemanfaatan teknologi informasi di Indonesia saat ini masih banyak yang infrastrukturnya dibangun dan dimiliki oleh pihak-pihak negara maju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Populer