PENGEMBANGAN
DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI KEBUMIAN
DEPARTEMEN
ILPENGTEK
Sejarah penemuan
komputer, adalah hasil industri yang memanfaatkan berbagai hasil penelitian dan
pengujian dari bebeberapa bidang keilmuan, seperti: bidang elektronika,
informatika, manajemen, kimia bahan, fisika bahan, kimia fisik, elektrokimia
dan lain-lain. Komputer adalah hasil dari kemajuan teknologi elektronika dan
informatika yang berfungsi sebagai alat bantu untuk menulis, menggambar,
menyunting gambar atau foto, membuat animasi, mengoperasikan program analisis
ilmiah, simulasi dan untuk kontrol peralatan. Bentuk komputer yang dulu cukup
besar untuk mengoperasikan sebuah program, sekarang berbentuk kecil dengan
kemampuan mengoperasikan program yang beragam. Perlengkapan elektronik (hardware)
dan program (perangkat lunak/software) telah menjadikan sebuah komputer
menjadi benda yang berguna.
database
atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan dalam file, bisa dalam satu
atau beberapa file. Dalam Sistem
Informasi berbasis komputer, database merupakan kumpulan data yang
distrukturkan sehingga memudahkan dalam proses untuk menghasilkan suatu
informasi. Banyak
macam database, tergantung pada kelompok datanya, misalnya database
kepegawaian, keuangan, supplier, nasabah, katalog buku dan lain-lain. Database tersebut dapat saling berhubungan,
apabila merupakan satu kesatuan dari suatu organisasi. Database dibuat
untuk melayani kebutuhan aplikasi.
Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani
kebutuhan akan beberapa aktivitas : sistem perniagaan, game, pelayanan
masyarakat, iklan, atau hampir semua proses yang bisa kita bayangkan.
Perancangan database pertama adalah menerapkan semua kebutuhan berdasarkan
aplikasi dan kedua menghindari penempatan kebutuhan kebalikannya (yakni,
pembatasan) pada aplikasi atau aktivitas. Ide dasar sebuah database adalah
untuk menyimpan data dengan rapi ini memiliki dua keuntungan :
a. Data telah tersedia untuk berbagai
penggunaan seluruh organisasi.
b. Database memiliki struktur yang
dikenal, sistem yang menyimpannya dapat menyediakan alat-bantu yang tangguh
bagi perluasan penggunaannya.
Spatial Data. Data spatial
secara garis besar adalah data yang mempunyai bentuk geometri (besaran seperti
panjang, lebar, luas, kedalaman, dll).
Secara singkat data spatial mempunyai nilai koordinat dan vektor,
sehingga akan memberikan informasi tentang arah dan jarak.
Mobile
Tracking. Perangkat lunak tertentu dapat
ditambahkan pada penerima GPS tertentu, sehingga dengan komunikasi konstan
selama melakukan perjalanan akan didapatkan informasi-informasi berikut :
a. Berapa jauh kita telah bepergian
(fungsi odometer).
b. Berapa lama telah melakukan perjalanan.
c. Berapa kecepatan kita (speedometer).
d. Berapa kecepatan rata-rata.
e. Bagaimana lintasan perjalanan kita.
f. Perkiraan waktu tempuh.
Beberapa sifat dari mobile communication ini adalah :
a. Nirkabel,
dalam melakukan komunikasi dan pengiriman data antar perangkat komunikasi tanpa
menggunakan kabel, baik berupa komputer, telepon selular maupun dengan
Bluetooth yang memungkinkan beberapa jenis peralatan elektronik yang berbeda
dapat saling berkomunikasi.
b. Portable,
mudah dibawa-bawa, karena hanya memiliki ukuran berat yang relatif ringan,
kecil dan memiliki kemampuan dasar dalam pengolahan data yang terbatas.
c. Memori
penyimpanan yang terbatas, terutama dalam perangkat PDA atau handset celullar
(HandPhone). Walaupun terbatas,
kemampuan penyimpanan data ini terus meningkat seiring dengan perkembangan
teknologi material yang mengembangkan bahan-bahan semikonduktor penyimpanan
data lebih baik dan pengembangan teknik kompresi data.
5 proses utama dalam pengembangan sebuah sistem
informasi/perangkat lunak adalah sebagai berikut :
a. Requirement
and analysis ; dalam tahap ini dipelajari keinginan dari customer, pangsa
pengguna perangkat lunak, terutama terkait dengan keinginan dan kebutuhan dari
pengguna sendiri. Perencanaan dan
anggaran biaya yang dibutuhkan dalam pengembangna perangkat lunak, pengumpulan
data-data yang harus ada dalam pembuatan dasar dari sistem. Proses ini merupakan proses yang krusial,
karena salah dalam analisa kebutuhan maka hasil yang diperoleh akan jauh dari
yang diharapkan, dan akan sulit untuk dapat diperbaiki.
b. Design;
dalam tahap pendesainan perangkat lunak, dirancang mulai dari arsitektur
perangkat lunak yang dibangun, baik berupa context diagram, data flow
diagram, struktur data, algoritma dan rancangan user interface. Dalam perancangan ini, seluruh data dan
informasi yang diperoleh di proses (a) digunakan.
c. Implementation
and test ; membangun perangkat lunak dengan implementasi pada salah satu
bahasa pemrograman yang sesuai dengan kebutuhan sistem yang dibangun. Yang harus diperhatikan adalah pemilihan
database system, karena pada umumnya sistem informasi memiliki data yang banyak
dan relasi antar data harus berjalan dengan baik. Salah satu proses pengujian (test) diperlukan
untuk dapat menghilangkan kemungkinan adanya error atau kesalahan yang
ditimbulkan pada saat perancangan.
d. Integration
; mengingat sebuah perangkat lunak sistem informasi merupakan program yang
sangat besar, maka pada umumnya dikembangkan secara modular. Dimana setiap bagian program dikerjakan oleh
orang yang berlainan, untuk itu bagian penggabungan menjadi titik sentral pada
saat sebuah sistem informasi akan di gunakan.
Sering kali terjadi kesalahan pada saat penggabungan, umumnya karena
sistem data base yang kurang baik.
e. Maintenance
and Evaluation; setelah seluruh perangkat lunak selesai dan telah
diterapkan, masih diperlukan evaluasi secara menyeluruh untuk melihat sejauh
mana kemungkinan kesalahan yang ditimbulkan di lapangan, apabila terdapat
kesalahan dapat langsung diperbaiki melalui maintenance dan proses ini akan
berlangsung terus hingga diperoleh sistem yang sempurna dan sesuai dengan
keinginan user.
Geospatial Intelligence
(GI) dalam konteks pertempuran merupakan perencanaan
misi terintegrasi yang menggambarkan laut, atmosfir, medan pertempuran yang
berubah sesuai waktu. GI tidak hanya sekedar informasi di atas, beberapa layer
informasinya dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atas rencana
penyerangan berikut :
a. Bagaimana
kondisi arus dekat garis pantai dan pengaruh pasang surutnya muka air laut
sehingga akan mempengaruhi kendaraan pendarat.
b. Apakah kondisi cuaca memungkinkan untuk
perpindahan pasukan.
c. Apakah adanya kubangan
lumpur/karang/pasir akan menyebabkan keterlambatan atau malah akan menimbulkan
korban.
d. Bagaimana kondisi kepadatan
tanah/batuan pada dasar lubang/gua yang ada.
e. Berapa kedalaman dasar air yang bisa
diterima untuk perahu atau kapal yang akan lewat.
Secara garis besar faktor kunci keberhasilan pengembangan
dan pemanfaatan teknologi Informasi bergantung pada :
a. Leadership
(Kepemimpinan). Teknologi informasi
ibarat pisau bermata dua, mempunyai sisi baik dan buruk. Ketidak siapan menerima teknologi informasi
membuat tertinggal dari persaingan global.
Pemimpin Indonesia pada era orde baru mencoba mengendalikan bahkan
membatasi arus informasi mungkin karena disadari bahwa kultur sosial budaya masyarakat kita belum siap
menerimanya. Namun seperti kita ketahui,
pembatasan informasi tidak bisa terus menerus dilakukan. Kepemimpinan yang
baik akan mengarahkan pemakaian teknologi informasi kepada tujuan mulia. Tentu saja aspek hukum, regulasi, perencanaan
infrastruktur sehingga dapat membentuk e-Government juga turut disiapkan.
b. Skill
& Knowledge (Ketrampilan & Pengetahuan). Keterampilan dan Pengetahuan tak lepas dari
kualitas sumber daya manusia. Dengan rata-rata tingkat pendidikan di Indonesia
yang masih rendah saat ini, dan tidak meratanya tingkat pendidikan antara
masyarakat di kota besar dan daerah menyebabkan adanya kesenjangan penguasaan
teknologi informasi. Alvin Toffler,
telah meramalkan dalam bukunya Third Wave,
beberapa waktu yang lalu, bahwa perubahan yang mendasar dan yang akan
menguasai perekonomian dunia adalah mereka yang menguasai informasi.
c. Continuous
Training (Latihan yang berkelanjutan).
Keterampilan dan pengetahuan tidak cukup tanpa latihan yang berkelanjutan. Kemampuan menguasai teknologi informasi harus
dibarengi dengan latihan pemakaian dan pemanfaatan teknologi informasi yang terus berkelanjutan mengingat
teknologi tersebut terus berkembang.
d. Advance
Equipment (Peralatan yang canggih). Peralatan
canggih tentunya didapat dengan biaya mahal.
Teknologi Informasi memang bukan barang murah, sehingga tidak setiap
masyarakat dengan berbagai lapisan ekonomi mampu memperolehnya. Demikian juga kemampuan suatu negara untuk
mengembangkan dan memanfaatkan teknologi ini.
Harus diakui, pemanfaatan teknologi informasi di Indonesia saat ini
masih banyak yang infrastrukturnya dibangun dan dimiliki oleh pihak-pihak
negara maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar